Kemping IPB #Day 2
 
Untuk ketiga kalinya kami melakukan pengamatan di hutan IPB. Pagi-pagi yang cerah itu kami disuruh berkumpul di lapangan.

BUNUH PRESIDEN!
Bukann....... kami tidak sedang merencanakan kudeta dsb. Tapi itulah nama game untuk icebreaking yang kami mainkan. Ini merupakan salah satu yang paling seru menurutku. Ada presiden dan bodyguard. Kalian pasti bisa menebak, bodyguard bertugas menjaga presiden sementara presiden bermalas-malasan. Jika presiden mati bodyguard menjadi presiden dan dipilih bodyguard baru


Semangat anak untuk membunuh presiden beda-beda. Saat bodyguardnya anak laki semua berambisi menggembok muka bodyguard. Saat bodyguardnya perempuan mereka pun semangat, menggebok presiden karena pasti laki-laki…

Presiden disini senang untuk mati kelihatannya, saat bodyguardnya mati-matian melindungi. Presidennya malah lari-larian dan jauh lebih mudah digebok dengan bola.
Jalan-jalan pagi dan menggambar
Setelah pengamatan siang kemarin kami membuat cetakan lalu malamnya kita mencari reptil, pagi ini kami mencari burung, Pagi memang waktu paling pas untuk mencari burung karena mereka bangun mencari makan.                                                                                                              

Dalamperjalanan aku mendear banyak suaranya doang dan aku nggak tau itu suara burung apa, yang tau cuma kaysan. 

Tidak ada anak yang boleh diam tanpa membantu. Semua diharuskan menggambar satu hewan yang mereka lihat. Memang semua jadi ikut berpartisipasi, tapi gambarnya ya gitulah adayang bagus dan jelek tapi aku masuk gambar yang jelek.
Membuat api jadinya Cuma asap     

 Selain pengamatan kami juga belajar membuat api menggunakan kayu dan korek. Ini merupakan salah satu yang skill paling penting, karena berguna untuk memasak, menghangatkan badan dan penerangan.

Saat Kak Etang mencotohkan cara membuatnya kelihatannya EZ PZ LEMON SQUEEZE, masukan bahan level 1, sudah cukup besar masukan level 2 dan seterusnya, kalau mau mati kipas-kipas. Level 1 adalah serabut kayu yang sangat mudah terbakar, level 2 lebih ranting-ranting dan semacamnya.

Kenyataannya TIDAK SEMUA ITU BOI! Masukan level 1, tiba-tiba mau habis, langsung dengan terburu-buru kami lemparkan level 2. Hasilnya? Tentu saja MATI! Tapi kelinci imut seperti rabbids invasion tidak pernah menyerah! Kami mencoba lagi dan lagi, tidak peduli kelompok lain sudah jadi, terus semangat mencoba. Alhamdullilah nggak nyala <# hanya asap yang membuat kelompok kami terbatuk-batuk.

Mari kita masak


Api tanpa makanan kuranglah berguna. Sehingga setelah praktik membuat api kami juga disuruh memasak. Bagaimana kelompok yang apinya tidak nyala? Tenanng semuanya dipijamkan kompor.

Ada telur, tempe, wortel, kentang, cabai, sawi, dan kol. Langsungku tergerak memasak orek tempe dan sayur sop.

Tetapi ternyata tempenya busuk jadinya tempeknya dibuang, Kelompok kami beruntung memiliki chef profesional, Semua urusan bisa diselesaikan dengan mudah sepertinya. Anggota regu kecuali Husayn yang sakit, bahu membahu menyelesaikan makanan buatan kami.

BARBAR… satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan kami. Semua sampah sisa sayur tergeletak dimana-mana, bekas kulit telor juga tumpah-tumpah di lantai. Masakannya? Nasi yang kami masak sangat yunique. Bawahnya gosong parah atasnya belum matang. Jadi sangat pas dengan sop kayak makan pakai kerupuk lahh, tapi pait.
Impian Kelompok Kelinci Imut

Ibrahim adalah bintang utama di acara masak-memasak ini. Dia ngegado bawang bombai dan timun, motongnya…  DI ATAS SENDOK SAYUR SOP. Gak kebayang kan… Pokoknya rendem banget lah. Kita yang melihatnya setengah ngeri setengah kagum… Kalau sudah besar aku ingin seperti Ibrahim, mampu memotong di mana saja.

Berbeda dengan aktivitas lain, kali ini diadakan lomba. Kami keluar sebagai juara 1 dari belakang. Dengan menu Sop Ala marhum dan Telor Akhir Zaman yang sukses membuat muka juri memerah, akibat kepedasan…

                                  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari pertama di Pulau Utung Jawa

kemping ceria Day 3